BELAJAR ONLINE SAAT PANDEMI
BELAJAR ONLINE
SAAT PANDEMI
Ahmad Saifuddin, S.Pd.I_Pandemi Corona
atau coronavirus disease 2019 (covid 19) memberikan banyak pelajaran berharga
dalam setiap sendi kehidupan. Sebagian besar karyawan melaksanakan work from
home (WFH) dan para siswa juga “memindahkan’ kegiatan belajar di rumah, secara
online. Ini semua sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi dampak
penyebaran virus corona.
Pemindahan
kegiatan belajar dari sekolah ke rumah ini, sebagai upaya untuk menjaga jarak
sosial, Mau tak mau membuat para orang tua mempunyai peran yang baru, yakni
sebagai guru dadakan. Itu artinya, para orang tua lah yang menjadi garda
terdepan untuk membimbing proses kegiatan belajar hingga pandemi ini berakhir.
Dengan segala
keterbatasan yang ada, tidak mengherankan jika para orang tua menemui banyak
kendala dalam pelaksanaannya. Tengok saja, hampir sebagian besar laman sosial
media mengunggah suka dan duka para orang tua yang menjadi guru dadakan untuk
membimbing anak-anaknya belajar di rumahnya masing-masing.
Para orang tua
memang tidak semuanya memiliki kesiapan untuk menjadi pembimbing belajar online
untuk anak-anaknya. Tanggapan positif banyak dikemukakan, mulai dari kedekatan
secara psikologis dengan anak lantaran membimbing secara langsung proses
belajar online; mengetahui perkembangan akademis anak dan menumbuhkan kebersamaan
serta membangun komunikasi yang baik dalam lingkungan rumah.
Perubahan
suasana hati (moody) anak dalam belajar online juga menjadi hal penting lainnya
yang perlu dijaga. Lantaran, tugas sekolah yang terlalu banyak sehingga
menimbulkan rasa bosan anak. Sedangkan, belajar dengan metode ini membutuhkan
daya tangkap yang cepat.
Disamping itu, dari sisi tenaga pendidik misalnya, dengan memberikan
materi belajar online dianggap lebih sulit daripada tatap muka di kelas. Guru merasa
kesulitan mengajak para siswanya untuk aktif, komunikatif bahkan di ruang
diskusi yang sengaja diadakan.
Comments
Post a Comment